Selasa, 07 Juni 2016

PLTU Tanjung JatiB34

PLTU TANJUNG JATI B34

Januari tahun 2013 saya mendapat penugasan di PLTU tanjung Jati B34 yang dikelola oleh PT Korea Midland Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali dengan membentuk perusahaan Joint Venture dengan nama KPJB. Kepemilikan saham pada perusahaan ini 51% oleh Komipo dan 49% oleh PJB, sehingga secara struktur lebih banyak komposisi pimpinan dari Komipo. PLTU TJB34 adalah ekspansi dari PLTU TJB12 yang telah beroperasi lebih dahulu beroperasi secara komersial (COD). COD PLTU TJB34 pada tahun 2012 dan diresmikan oleh Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yuudhoyono melalui tele conference. Pembangkit ini mempunyai kapasitas 695.7 MW gross (661MW net), semua listrik yang dihasilkan disalurkan dengan transmisi 525kV dan 150kV. Satu hal kelebihan dari pembangkit ini yaitu telah dipasang sistem pengolahan asap gas buang, atau bahasa umumnya Flue Gas Desulfurization dengan metode basah. Dengan demikian emisi gas buang khususnya SOx akan dapat direduksi seminimal mungkin jauh dibawah regulasi Kementrian Lingkungan Hidup 750 mg/Nm3. Manfaat lain yang didapat yaitu hasil dari pengolahan ini yaitu gipsum yang umum kita kenal sebagai bahan yang digunakan unutk plafon dan partisi ruangan. Gypsum yang dihasilkan kita2 10% dari daya yang dibangkitkan.

Dewasa ini sesuai dengan regulasi kementrian bahwa emisi pembangkit harus direduksi serendah mungkin untuk mengurangi pemanasan global dan mendukung Protocol Kyoto yaitu 

Under the Protocol, countries' actual emissions have to be monitored and precise records have to be kept of the trades carried out.

Registry systems track and record transactions by Parties under the mechanisms. The UN Climate Change Secretariat, based in Bonn, Germany, keeps an international transaction log to verify that transactions are consistent with the rules of the Protocol.

Reporting is done by Parties by submitting annual emission inventories and national reports under the Protocol at regular intervals.

A compliance system ensures that Parties are meeting their commitments and helps them to meet their commitments if they have problems doing so. 

sehingga dengan adanya kesepakatan ini seluruh negara akan fokus dan patuh pada ketentuan demi menyelamatkan bumi untuk generasi selanjutnya.